Mengatasi serangan ransomware di era digital memang bukan perkara mudah. Serangan ransomware telah berevolusi menjadi lebih kompleks, sehingga keamanan jaringan tradisional tidak lagi cukup untuk melindungi bisnis dari ancaman ini.
Evolusi ransomware ini tak terlepas dari inovasi canggih para penjahat siber. Mereka menggunakan teknik seperti spear-phishing, exploit kit, dan taktik “living off the land” untuk menyusup ke dalam jaringan perusahaan dengan mudah dan menghindari deteksi. Jadi, sebenarnya apa itu ransomware dan bagaimana memilih solusi yang tepat untuk melindungi jaringan Anda dari serangan tersebut? Ketahui selengkapnya dalam artikel berikut.
Mengenal Apa itu Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang dirancang untuk menyandera data atau sistem komputer korban. Kata “ransom” dalam bahasa Inggris berarti tebusan, sehingga ransomware mengacu pada software berbahaya yang mengenkripsi data atau mengunci akses ke sistem korban, dan pelaku meminta tebusan (biasanya dalam bentuk uang digital, seperti Bitcoin) dari korban agar data mereka bisa dikembalikan atau akses ke sistem mereka bisa dibuka kembali.
Cara kerja ransomware biasanya dimulai dengan menyusup ke dalam sistem korban melalui berbagai metode, termasuk mengirimkan email phishing hingga eksploitasi celah keamanan jaringan. Setelah ransomware berhasil masuk, ia akan mulai mengenkripsi file pada komputer korban, membuatnya tidak dapat diakses tanpa kunci enkripsi yang hanya diketahui oleh para pelaku.
Kemudian, korban akan menerima pesan tebusan yang berisi instruksi tentang bagaimana cara membayar tebusan dan mendapatkan kunci deskripsi untuk mengembalikan data mereka. Namun, tidak ada jaminan bahwa pelaku akan mengembalikan data meskipun telah membayar tebusan.
6 Alasan Mengapa Bisnis Digital Harus Waspadai Serangan Ransomware
Bisnis digital harus ekstra waspada terhadap serangan ransomware karena serangan ini dapat menyebabkan dampak yang sangat merugikan dan merusak operasional perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, berikut enam dampak serangan ransomware pada bisnis.
1. Kehilangan Akses ke Data
Serangan ransomware dapat mengenkripsi data perusahaan, sehingga pemilik data kehilangan akses ke informasi yang sangat penting. Tanpa akses ke data ini, perusahaan mungkin kesulitan untuk beroperasi, membuat keputusan bisnis yang tepat, atau memberikan layanan kepada pelanggan.
2. Gangguan Operasional
Ransomware dapat menyebabkan gangguan serius pada operasi bisnis. Ketika sistem dan data terkunci, karyawan tidak dapat bekerja dengan efisien, dan seluruh proses bisnis dapat terhenti, menyebabkan kehilangan produktivitas dan pendapatan.
3. Kerugian Finansial
Para penyerang ransomware biasanya meminta tebusan dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin, yang nilainya dapat berfluktuasi. Terlepas dari pembayaran tebusan, perusahaan masih akan menghadapi biaya pemulihan data, kehilangan pendapatan selama waktu downtime, dan potensi dampak jangka panjang pada reputasi perusahaan.
4. Dampak Reputasi
Jika pelanggan dan mitra bisnis mengetahui bahwa perusahaan telah mengalami serangan ransomware, yang berpotensi pada kehilangan reputasi dan kepercayaan.
5. Risiko Pelanggaran Data
Meningkatkan risiko pelanggaran data dan dapat mengakibatkan kerugian lebih besar lanjut jika data sensitif perusahaan jatuh ke tangan yang salah.
6. Ketidakpatuhan Hukum
Jika perusahaan tidak dapat melindungi data pelanggan dengan baik, mereka dapat menghadapi konsekuensi hukum dan denda yang serius.
Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri dari ancaman ransomware, seperti memperbarui software, melakukan backup data secara teratur, dan yang tak kalah penting menerapkan strategi Zero Trust untuk memperkuat sistem keamanan jaringan.
Strategi Zero Trust, Solusi Efektif Mengatasi Serangan Ransomware
Zero Trust merupakan strategi keamanan yang efektif dalam menghadapi dan mencegah ancaman ransomware di lingkungan bisnis digital. Pendekatan Zero Trust didasarkan pada prinsip bahwa setiap akses harus diverifikasi secara ketat, tidak peduli di mana pengguna atau perangkat berada.
Penerapan pengawasan dan pemantauan yang ketat atas aktivitas jaringan juga menjadi bagian dari Zero Trust. Ini termasuk pemantauan trafik data, aktivitas log, dan perilaku anomali pada jaringan. Nah, jika terdapat aktivitas mencurigakan, sistem Zero Trust dapat segera merespons dan mengisolasi perangkat atau akun yang terinfeksi ransomware sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
Selain itu, Zero Trust juga dibekali fitur sistem keamanan Multi-Factor Authentication (MFA). Di mana, sistem tersebut akan memeriksa nama pengguna, password, hingga meminta verifikasi tambahan seperti kode unik yang dikirimkan ke perangkat terdaftar atau sidik jari pemindai. Tentunya, dengan fitur MFA, hackers akan kesulitan untuk mendapatkan akses penuh.
Nah, jika ingin menerapkan Zero Trust Security pada bisnis Anda, langkah pertama adalah menentukan strategi perlindungan yang dibutuhkan. Setelah itu, pilihlah teknologi atau solusi canggih dan sudah terbukti efektif meningkatkan sistem keamanan jaringan perusahaan, seperti solusi Zero Trust Exchange dari Zscaler.
Strategi Zero Trust dari Zscaler untuk Atasi Ransomware
Zscaler menjadi pilihan terbaik solusi keamanan siber karena menjadi satu-satunya vendor yang menawarkan platform Zero Trust khusus untuk cloud. Selain itu, Zscaler secara konsisten mendapat penghargaan sebagai pemimpin dalam industri keamanan siber yang terpercaya.
Dengan platform unggulannya yaitu Zero Trust Exchange, Zscaler menyediakan perlindungan yang kuat terhadap ancaman siber, termasuk ransomware, dengan mengasumsikan bahwa tidak ada yang bisa dipercaya secara default, bahkan perangkat dan pengguna dalam jaringan internal.
Selain itu, Zscaler Zero Trust Exchange juga telah mengadopsi pendekatan “Zscaler Zero Trust Network Access” (ZTNA) yang memungkinkan akses aman ke aplikasi apa pun dari perangkat mana pun tanpa memerlukan VPN. Bahkan, fitur-fitur keamanan seperti pengenalan risiko dan analisis ancaman canggih juga terdapat dalam dalam solusi ini, seperti.
Secure Access Service Edge (SASE)
Zscaler Zero Trust Exchange merupakan bagian dari model SASE yang menyatukan keamanan jaringan dan akses internet di satu platform terpadu. SASE membawa keamanan dekat dengan pengguna, sehingga dapat memberikan perlindungan langsung untuk perangkat yang terhubung dari mana saja, termasuk di luar jaringan perusahaan.
Micro-segmentation
Menggunakan pendekatan micro-segmentation yang membatasi akses berdasarkan identitas dan kebutuhan bisnis. Pengguna atau perangkat hanya mendapatkan akses ke aplikasi atau data tertentu yang diperlukan untuk pekerjaan mereka. Dengan begitu, jika ada ransomware yang masuk melalui salah satu perangkat, dampaknya dapat diisolasi dan dibatasi.
Multi Factor Authentication dan Kontrol Akses Ketat
Memberikan lapisan keamanan tambahan saat pengguna mencoba mengakses aplikasi dan data. Kontrol akses yang ketat memastikan bahwa hanya pengguna yang sah dan diotorisasi yang dapat mengakses sumber daya tertentu.
Analisis dan Keamanan Berbasis Cloud
Memanfaatkan teknologi keamanan berbasis cloud untuk memeriksa trafik secara real-time dan menerapkan kebijakan keamanan secara konsisten di seluruh jaringan. Ini memungkinkan deteksi dini dan respons cepat terhadap ancaman ransomware.
Pengawasan Aktivitas
Menyediakan tools pemantauan dan analisis yang kuat untuk melacak aktivitas jaringan dan mengidentifikasi perilaku. Hal ini memungkinkan deteksi dini terhadap indikasi serangan ransomware dan tindakan penanggulangan yang cepat.
Secara keseluruhan, Zscaler Zero Trust Exchange memberikan pendekatan kuat dalam melindungi perusahaan dari ancaman ransomware. Dengan menerapkan prinsip Zero Trust, membatasi akses, menerapkan MFA, dan mengandalkan keamanan berbasis cloud, perusahaan dapat mengurangi risiko serangan ransomware dan menjaga data serta operasional mereka tetap aman.
Baca Juga: Apa itu Zero Trust Security dan Manfaatnya Bagi Keamanan Bisnis Anda?
Adopsi Solusi Zscaler Zero Trust Exchange di CDT
Saatnya gunakan Zscaler Zero Trust Exchange yang menawarkan keamanan komprehensif, pengalaman pengguna yang luar biasa, dan memiliki 150 data center di seluruh dunia, sehingga perusahaan Anda dapat mendeteksi serangan Zero Trust Security secara efektif dengan teknologi keamanan canggih.
Kini, Central Data Technology (CDT) telah bekerja sama dengan Zscaler. Untuk memberikan solusi andal, khususnya Zero Trust Exchange. Untuk informasi lebih lanjut terkait implementasi solusi Zscaler ada bisnis Anda, jangan ragu untuk hubungi kami dengan klik link berikut
Penulis: Ary Adianto
CTI Group Content Writers