Sebuah riset yang dilakukan Microsoft menunjukkan, 66?ri perusahaan yang menjadi respondennya berencana untuk merancang lingkungan hybrid workplace karena terbukti bisa membuat karyawan lebih produktif. Meskipun memudahkan karyawan untuk tetap produktif, hybrid workplace ternyata menhadirkan potensi ancaman serius terhadap cybersecurity.
Dalam laporan CIRA Cybersecurity Report tercatat, rata-rata 30% organisasi melihat adanya lonjakan jumlah upaya serangan siber sejak awal pandemi COVID-19. Sekitar 61% merupakan malware dengan target pekerja remote.
Kendati demikian, riset yang sama mengungkap 80% bisnis global percaya bahwa karyawan yang menerapkan hybrid workplace memiliki pengetahuan dan teknologi untuk menghadapi ancaman siber. Apa saja kerentanan yang dialami bisnis dan karyawan saat menerapkan hybrid workplace? Simak selengkapnya di artikel berikut.
Apa itu Hybrid Workplace?
Konsep hybrid workplace merupakan kombinasi sistem kerja di kantor dan secara remote (baik dari rumah, cafe, atau mana pun) yang memungkinkan karyawan untuk tetap produktif. Di sisi lain, karyawan juga dituntut untuk bisa menggabungkan keduanya, bekerja beberapa hari di kantor dan sisanya dilanjutkan dari rumah.
Bagi perusahaan yang menerapkan konsep hybrid workplace, karyawan memiliki kebebasan untuk bekerja di mana pun dengan waktu yang lebih fleksibel. Apabila berada di kantor, karyawan tidak lagi terpaku dengan aturan bekerja mulai pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore.
Perusahaan dituntut untuk merombak sistem lama dan membekali karyawan dengan proses dan perlengkapan kerja yang mendukung-termasuk untuk kebutuhan rapat, pengiriman email, dan strategi tepat di era digital.
Mengutip Codemi, konsep ini sebenarnya sudah dirancang sejak lama oleh beberapa perusahaan besar di dunia. Namun penerapannya dipercepat seiring dengan terjadinya pandemi COVID-19 yang memaksa semua orang untuk mencari cara baru agar tetap terkoneksi.
Penerapan hybrid workplace juga diselingi dengan kewajiban yang mengharuskan karyawan dan pimpinan untuk berkumpul di kantor membahas hal-hal yang tidak dapat dibahas saat rapat online. Momen bekerja dari kantor juga bisa memudahkan kolaborasi, mentoring, dan pengembangan diri karyawan.
Apa saja Model Hybrid Workplace?
Model hybrid workplace bukan hanya mengubah lokasi bekerja, tetapi juga cara kita bekerja dan berkolaborasi dengan tim melalui cara yang baru dan berbeda yang menggabungkan pola kerja dari rumah dan kantor, atau dari mana saja. Perusahaan menerapkan jadwal, infrastruktur, dan aturan yang berbeda untuk kolaborasi kerja hingga opsi bagi karyawan untuk bekerja remote.
Dilansir dari Salesforce ada tiga model hybrid working yang umumnya diterapkan kepada karyawan oleh perusahaan. Mulai dari model jam kerja fleksibel, bekerja dari rumah, dan bekerja dari kantor.
Jam Kerja Fleksibel
Karyawan dapat bekerja dari kantor selama satu hingga tiga hari dalam sepekan dan dua hari lainnya dalam sepekan bekerja secara remote.
Bekerja dari Rumah (WFH)
Merujuk pada karyawan yang bekerja secara remote 100?ri rumah tanpa perlu ke kantor.
Bekerja dari Kantor (WFO)
Karyawan yang tidak bekerja secara remote sehingga harus 100% hadir di kantor.
Baca Juga: Mengenal Multi-Factor Authentication dan Keuntungannya untuk Keamanan Bisnis Anda
Kenapa Cyber Security Penting untuk Hybrid Workplace?
Konsep hybrid workplace juga meningkatkan risiko ancaman keamanan siber. Bukan tanpa alasan, cybersecurity menjadi aspek penting lantaran karyawan memiliki kebebasan untuk bekerja dari mana pun dengan kemudahan mengakses data sekaligus memberi perlindungan ekstra. Departemen HR dan IT perlu fokus memberikan edukasi terkait keamanan dan proteksi kepada end-user.
Teknologi untuk Tingkatkan Keamanan di Hybrid Workplace?
Jika diibaratkan dengan kebiasaan mencuci tangan selama pandemi, maka upaya preventif untuk cyber security juga menjadi perhatian penting selama menerapkan hybrid workplace. Menukil Salesforce, perusahaan dapat menerapkan strategi cybersecurity yang kuat dan tidak merumitkan karyawan sebagai berikut.
Multi-Factor Authentication (MFA)
Salesforce mengungkap bahwa MFA secara signifikan dapat menurunkan kemungkinan akses tidak resmi bahkan jika kredensial pengguna berpotensi dapat disusupi.
Proteksi Device Perusahaan
Lindungi aset perusahaan seperti laptop, ponsel, tablet, dan perangkat pintar lain dari celah yang rentan seperti secara otomatis menambahkan fitur baru yang tidak penting, menghapus aplikasi atau layanan lawas dan mengatasi masalah performa.
Waspadai Email Phising
Tim IT dapat meningkatkan kesadaran terhadap ancaman keamanan dan bagaimana menemukannya. Karyawan harus ekstra hati-hati saat membuka email dan sisipan file di dalamnya yang dikirim oleh pihak tidak dikenal.
Amankan Koneksi dengan VPN
Karyawan yang bekerja remote diharuskan memasang VPN di device mereka saat mengakses data bisnis. Perusahaan dapat menentukan persyaratan saat mengirim atau menerima informasi sensitif melalui koneksi publik.
Rapat Virtual dengan Aman
Selama dua tahun terakhir, pola koordinasi tim melalui rapat virtual menjadi hal yang lumrah. Pastikan Anda telah meninjau aspek keamanan pada platform rapat virtual, termasuk menggunakan fitur keamanan bawaan, seperti meeting rooms, password, screen-sharing, dan penggunaan password.
Baca Juga: Seperti Apa Kriteria High Availability yang Ideal untuk Bisnis Manajemen Database Bisnis?
Tingkatkan Keamanan Hybrid Workplace dengan Entrust
Sebuah survei berjudul “Securing the New Hybrid Workplace Study” yang dilakukan Entrust dengan melibatkan 1.500 pimpinan tim dan 1.500 karyawan dari 100 negara menunjukkan bahwa aspek keamanan masih menjadi ancaman bagi perusahaan di era hybrid workplace. Untuk itu, Entrust mengungkapkan bahwa kini saat yang tepat bagi perusahaan untuk meningkatkan aspek keamanan yang lebih besar dengan menerapkan lingkungan IT.
Entrust mengungkap tiga prinsip yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan keamanan hybrid workplace sebagai berikut.
Terapkan Pendekatan Zero Trust untuk Keamanan Digital
Opsi untuk bekerja dari mana saja membuat perimeter kantor menjadi tidak lagi relevan dengan keamanan digital. Pendekatan zero trust dirancang sebagai metode ideal untuk memonitor dan mengotentikasi seluruh trafik di dalam atau di luar jaringan perusahaan demi mencegah ancaman siber selama kerja hybrid.
Selain itu, zero trust juga akan terus memonitor perilaku pengguna dan perangkat secara ketat untuk mengidentifikasi pola mencurigakan dan mengambil upaya pencegahan, termasuk peningkatan autentikasi. Zero Trust tidak menerapkan konsep kepercayaan, sehingga tidak membuat sistem tidak mempercayai siapa pun dan apapun.
Lengkapi dengan Identity as a Service (IDaaS)
Jika zero trust adalah kerangka keamanan digital, maka IDaaS merupakan mesin untuk lingkungan hybrid workplace. IDaaS menggantikan biaya, kompleksitas, dan risiko lingkungan IT yang tidak terlindungi dengan skalabilitas, kecepatan, dan keamanan melalui manajemen akses dan identitas yang inovatif.
Sistem IDaaS yang komprehensif mulai dari solusi login tanpa password, tetapi menggunakan otentikasi biometrik untuk mengonfirmasi pengguna. IDaaS juga menggunakan sistem single login untuk menggantikan kredensial unik yang aman dan terlindungi di setiap aplikasi cloud.
IDaaS juga menawarkan IAM tambahan seperti device reputation, identity orchestration, otentikasi mobile, dan otentikasi adaptif untuk memastikan identitas tidak menjadi celah kerentanan di bagian mana pun dari jaringan Anda. IDaaS juga melindungi komunikasi saat kolaborasi kerja dan sistem BYOD dengan perangkat yang aman, e-sign, dan hardware security module (HSM).
Bekali dengan Pelatihan Keamanan Digital
Jadikan pelatihan keamanan sebagai bagian rutin dan penting dari seluruh rencana pelatihan terhadap karyawan Anda. Sediakan ruang diskusi terbuka antara staf dan tim IT serta cybersecurity untuk memberikan keterlibatan dan diskusi yang konsisten terhadap isu keamanan ekstra.
Apabila tidak ada tim IT internal, Anda dapat berkonsultasi dengan pakar dari luar yang dapat berbicara mengenai keamanan data. Pastikan program pelatihan juga mencakup praktik keamanan praktik secara remote, termasuk cara memperbarui password di router WiFi dan langkah-langkah aman menggunakan WiFi publik.
Baca juga: 5 Manfaat Passwordless Authentication yang Belum Anda Tahu
Dapatkan Solusi Keamanan Hybrid Workplace dari Entrust di CDT
Saatnya memberikan jaminan keamanan di era hybrid workplace dengan kerangka kerja zero trust Entrust. Dapatkan jaminan keamanan yang mulus untuk akses kerja hybrid dengan fitur autentikais dan otorisasi aman untuk memudahkan kolaborasi kerja.
Dapatkan solusi keamanan hybrid workplace dari Entrust di Central Data Technology (CDT) sebagai autorhized partner. Tim IT profesional, tersertifikasi, dan berpengalaman CDT akan membantu Anda melewati setiap fase implementasi solusi Entrust mulai dari tahap konsultasi, deployment, management, hingga dukungan after-sales selama 24/7.
Tertarik memberikan keamanan bagi karyawan selama bekerja hybrid? Segera hubungi marketing@centraldatatech.com untuk informasi lebih lanjut.