
Semakin hari semakin banyak perusahaan beralih ke arsitektur cloud native untuk mempercepat transformasi digital. Namun seiring peningkatan adopsi cloud, ancaman siber dan kebocoran data juga terus meningkat pesat.
Menariknya, Gartner sudah memprediksi hal ini sejak 2019 dan memperkirakan bahwa hingga tahun 2025, 99% kegagalan keamanan cloud akan terjadi akibat kesalahan konfigurasi dari sisi pengguna. Dengan kata lain, bukan teknologinya yang lemah, melainkan cara kita mengelolanya yang belum sejalan dengan kompleksitasnya.
Karena itu cloud native security kini menjadi elemen penting dalam menjaga keamanan yang adaptif dan berkelanjutan di tengah kompleksitas ekosistem digital modern.
Apa Itu Cloud Native Security?
Cloud native security adalah pendekatan keamanan yang dirancang dan diintegrasikan langsung ke dalam arsitektur cloud, bukan sekadar lapisan tambahan. Pendekatan ini melindungi seluruh application lifecycle—mulai dari development, deployment, hingga runtime.
Berbeda dengan keamanan tradisional yang berfokus pada jaringan dan perimeter kantor, cloud native security terintegrasi ke dalam setiap komponen aplikasi—dari container dan microservices hingga API—sejak tahap development. Dengan cara ini, keamanan tumbuh bersama aplikasi, bukan datang setelahnya.
Bagaimana Cara Kerja Cloud Native Security?
Cloud native security bekerja dengan mengamankan aplikasi, API, dan data di cloud secara otomatis dan terdistribusi. Setiap permintaan akses diverifikasi melalui prinsip Zero Trust, di mana identitas, konteks, dan hak akses menjadi pusat kontrol untuk memastikan hanya pengguna atau layanan sah yang dapat mengakses sumber daya.
Selain itu, keamanan aplikasi dan API dilakukan melalui proteksi lalu lintas, deteksi anomali, dan mitigasi ancaman secara real-time, sementara data terus dimonitor untuk mencegah kebocoran dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Semua tahap ini dikelola secara konsisten di berbagai lingkungan cloud, termasuk multi-cloud, hybrid, dan edge, sehingga perusahaan dapat menjaga keamanan sekaligus operasional yang efisien.
Apa Saja Tantangan Keamanan dalam Lingkungan Cloud Native?
Tantangan banyak dijumpai perusahaan modern dalam mengadopsi aplikasi digital, terutama apabila keamanan yang digunakan masih berada di dalam lapisan luar sistem. Beberapa tantangan yang muncul dalam lingkungan cloud native, yaitu:
- Kurangnya visibilitas di multi-cloud sehingga sulit memantau lokasi dan aktivitas data di berbagai platform
- Terdapat Shadow IT dan misconfiguration karena kurangnya pengawasan keamanan
- Terlalu banyak hak akses di dalamnya, dapat menyebabkan penyalahgunaan identitas dan data
- Perlindungan data sensitif serta kepatuhan regulasi seperti PDPA, GDPT, dan ISO 27001
- Munculnya ancaman baru berbasis API dan AI.
Untuk menghadapi kompleksitas tersebut, perusahaan membutuhkan pendekatan keamanan yang terdistribusi, otomatis, dan terintegrasi di setiap lapisan cloud.
Apa Fondasi yang Memperkuat Cloud Native Security?
Cloud native security memiliki beberapa komponen utama yang memperkuat sistem keamanannya. Setiap komponen berfokus pada aspek yang berbeda untuk memastikan keamanan aplikasi dan informasi tetap konsisten. Fondasi tersebut adalah:
- Identity & Access Management (IAM): Mengontrol siapa saja yang dapat mengakses aplikasi dan data di cloud
- Apllication & API Protection: Melindungi aplikasi dan API dari ancaman seperti serangan DDoS, bot, atau eksploitasi
- Data Security & Zero Trust: Menjaga keamanan data sensitif dengan kontrol akses ketat dan enskripsi
- DevSecOps & Automation: Mengintegrasikan keamanan ke setiap tahap pengembangan aplikasi secara otomatis
- Monitoring & Compliance: Memantau aktivitas dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi secara terus menerus.
Mengapa Cloud Native Security Penting untuk Bisnis?
Cloud native security tidak hanya memperkuat perlindungan di lingkungan cloud, tetapi juga meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan ketahanan bisnis digital secara menyeluruh. Berikut manfaat utamanya bagi perusahaan modern:
- Perlindungan proaktif terhadap ancaman digital, dengan sistem yang memantau dan merespons insiden secara otomatis di seluruh platform cloud.
- Visibilitas menyeluruh terhadap aset dan data, membantu perusahaan mengetahui dengan pasti di mana data sensitif berada dan siapa yang mengaksesnya.
- Kepatuhan regulasi lebih mudah, karena proses audit dan pelaporan keamanan dapat dilakukan real-time sesuai standar global seperti PDPA, ISO 27001, dan GDPR.
- Optimalisasi kinerja tim IT, berkat automasi dan integrasi DevSecOps yang mengurangi pekerjaan manual dalam menjaga keamanan aplikasi.
- Efisiensi biaya dan sumber daya, dengan pengelolaan keamanan terpusat yang menekan kebutuhan infrastruktur tambahan dan waktu operasional.
Dengan manfaat tersebut, cloud native security membantu perusahaan menjaga kepercayaan pelanggan sekaligus memastikan inovasi bisnis dapat berjalan cepat dan aman.
Solusi Cloud Native Security dari Central Data Technology
Sebagai mitra teknologi terpercaya, Central Data Technology (CDT) menghadirkan pendekatan menyeluruh untuk membangun keamanan cloud native yang modern dan terintegrasi. Dengan pengalaman mendalam dalam transformasi digital dan keamanan siber, CDT membantu perusahaan mengamankan aplikasi, identitas, dan data di seluruh lingkungan multi-cloud.
Pendekatan ini diwujudkan melalui tiga solusi utama: F5 Distributed Cloud Services, Okta IAM (Identity and Access Management), dan Zscaler Zero Trust Exchange. Ketiganya bekerja secara terpadu untuk memberikan visibilitas, kontrol, dan perlindungan end-to-end terhadap ancaman modern, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi keamanan data yang berlaku.
F5 Distributed Cloud Services
F5 Distributed Cloud Services merupakan platform SaaS yang menyatukan keamanan, jaringan, dan manajemen aplikasi dalam satu solusi terintegrasi. Solusi ini melindungi aplikasi dan API melalui fitur Web Application Firewall (WAF), DDoS defense, bot mitigation, serta API security dengan performa tinggi dan visibilitas menyeluruh di seluruh cloud environment.
Melalui inovasi di bidang Web Application and API Protection (WAAP) serta arsitektur yang terdistribusi di berbagai platform cloud, F5 terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam keamanan aplikasi modern. Pendekatan ini menjadikannya pilihan tepercaya bagi perusahaan yang ingin memastikan performa dan keamanan aplikasi secara bersamaan.
Okta IAM (Identity and Access Management)
Okta IAM mengedepankan pendekatan Identity-First Security, di mana identitas menjadi lapisan pertahanan utama dalam sistem keamanan cloud. Solusi ini memastikan setiap akses ke aplikasi dan data dilakukan dengan aman, tanpa terpengaruh lokasi, perangkat, atau cloud yang digunakan, sehingga mendukung konsep Zero Trust secara menyeluruh.
Dengan kemampuan autentikasi adaptif dan kebijakan least privilege access, Okta memperkuat postur keamanan perusahaan sekaligus menyederhanakan manajemen pengguna di seluruh layanan cloud. Otomatisasi proses provisioning dan revocation juga mengurangi risiko kesalahan manusia, sementara dukungan terhadap standar keamanan global seperti SAML, OAuth, dan OIDC menjadikan Okta fleksibel untuk diintegrasikan di berbagai ekosistem digital.
Zscaler Zero Trust Exchange
Zscaler Zero Trust Exchange melindungi data, pengguna, dan aplikasi di mana pun mereka berada melalui platform Zero Trust berbasis cloud. Zscaler mengintegrasikan kemampuan Data Security Posture Management (DSPM) dan Cloud Native Application Protection Platform (CNAPP) untuk memberikan visibilitas menyeluruh terhadap data sensitif dan potensi risiko di lingkungan multi-cloud.
Solusi ini membantu perusahaan mengidentifikasi serta mengklasifikasi data secara otomatis, mencegah kebocoran akibat misconfiguration, dan memastikan kontrol akses minimal (least privilege) di seluruh sistem. Dengan dukungan kepatuhan dan audit lintas platform, Zscaler membantu perusahaan mempertahankan keamanan yang tangguh dan adaptif, tanpa mengorbankan kinerja maupun produktivitas pengguna.
Langkah Efektif dalam Menerapkan Cloud Native Security
Untuk membangun keamanan cloud native yang kuat dan berkelanjutan, perusahaan perlu mengintegrasikan keamanan sejak tahap desain aplikasi. Pendekatan Zero Trust harus diterapkan sebagai fondasi, dengan menjadikan identitas sebagai perimeter baru melalui solusi IAM modern seperti Okta, serta memastikan aplikasi dan API terlindungi menggunakan F5.
Selain itu, pengawasan data sensitif secara real-time dengan Zscaler, penerapan DevSecOps dalam pipeline pengembangan, serta audit dan compliance check otomatis di seluruh environment cloud menjadi langkah penting. Dukungan mitra berpengalaman seperti Central Data Technology (CDT) juga berperan besar dalam membantu perusahaan mengimplementasikan dan mengelola solusi keamanan end-to-end secara efektif.
Wujudkan Keamanan Cloud Native yang Tangguh Bersama CDT
Tingkatkan keamanan dan ketahanan aplikasi cloud native Anda bersama Central Data Technology (CDT), bagian dari CTI Group. Sebagai authorized advanced partner Okta dan Zscaler, serta distributor resmi F5 di Indonesia, CDT siap membantu perusahaan Anda mengamankan aplikasi modern dengan solusi terintegrasi, mencakup F5 Distributed Cloud Services, Okta IAM, dan Zscaler Zero Trust Exchange. Semua dirancang untuk memastikan performa optimal, visibilitas penuh, dan perlindungan menyeluruh di lingkungan multi-cloud.
Hubungi tim kami untuk konsultasi dan temukan solusi terbaik bagi kebutuhan keamanan aplikasi Anda.
Author: Moyna Farla Tsabitah
CTI Group Content Writer Intern
