Mengandalkan password sebagai satu-satunya cara login kini semakin berisiko. Mulai dari kebiasaan membuat password lemah atau menggunakannya di banyak akun, hingga maraknya pencurian kredensial yang tersebar di internet. Faktanya, pada 2022 saja lebih dari 720 juta data login bocor secara online.
Kabar baiknya, ada cara untuk memperkuat keamanan tanpa hanya bergantung pada password. Dua metode yang paling umum sekaligus efektif adalah Multi-Factor Authentication (MFA) dan Single Sign-On (SSO). Keduanya mampu meningkatkan keamanan sekaligus memberi kenyamanan bagi pengguna meski dengan pendekatan yang berbeda.
Apa itu MFA dan SSO?
Multi-Factor Authentication (MFA) adalah metode login yang meminta lebih dari satu faktor autentikasi, misalnya kombinasi password dengan kode OTP atau pemindaian wajah. Dengan cara ini, meski password seseorang bocor, akun tetap memiliki lapisan perlindungan tambahan.
Sementara itu, Single Sign-On (SSO) menyederhanakan proses login ke berbagai aplikasi. Cukup sekali masuk melalui Identity Provider (IdP), sistem akan otomatis mengenali identitas pengguna tanpa perlu login berulang. Karena praktis sekaligus aman, SSO banyak digunakan di instansi pemerintah, layanan kesehatan, hingga perusahaan besar.
Apa yang Membedakan dan MFA dan SSO?
Meski sama-sama terkait autentikasi, fungsi dan tujuan SSO dan MFA cukup berbeda.
MFA berfokus pada keamanan, dengan menambahkan lapisan proteksi di luar password agar akun tetap aman meskipun kredensial utama bocor. SSO lebih menekankan kenyamanan, dengan memungkinkan pengguna mengakses banyak aplikasi hanya dengan satu kali login.
MFA biasanya digunakan untuk melindungi aplikasi, VPN, hingga layanan digital. Sementara itu, SSO lebih sering diimplementasikan pada aplikasi berbasis cloud dengan dukungan protokol seperti SAML. Singkatnya, MFA untuk keamanan ekstra dan SSO untuk akses lebih simpel.
Kelebihan dan Tantangan Penggunaan SSO
SSO membuat login jadi lebih praktis karena pengguna hanya perlu mengingat satu password. Dampak positifnya, penggunaan password lemah atau berulang berkurang, produktivitas meningkat, dan tim IT lebih efisien dalam mengelola akses, onboarding, hingga permintaan reset password.
Namun, SSO juga memiliki kelemahan. Jika kredensial utama diretas, semua aplikasi terhubung ikut terancam. Selain itu, karena bergantung pada sistem terpusat, downtime pada Identity Provider bisa menghambat akses ke seluruh layanan. Faktor ini membuat SSO sering menjadi target serangan siber, sehingga perlu dipadukan dengan pengamanan tambahan.
Baca Juga: Apa itu SSO? Ini Fungsi, Keunggulan, dan Cara Kerjanya
Kelebihan dan Tantangan Penggunaan MFA
MFA menambah lapisan keamanan dengan meminta lebih dari satu faktor autentikasi. Hal ini membantu bisnis memenuhi standar regulasi seperti PCI DSS, GDPR, HIPAA, dan UU PDP, sekaligus menekan risiko kebocoran data yang merugikan finansial maupun reputasi. Dari sisi pengguna, MFA juga meningkatkan rasa aman dan kepercayaan pada organisasi.
Tantangannya, proses login bisa terasa lebih rumit jika tidak dirancang dengan baik. Beberapa metode sekunder, seperti kode SMS, juga masih rentan terhadap phishing atau SIM swapping. Artinya, meskipun jauh lebih aman dibanding hanya password, MFA tetap perlu dirancang dengan hati-hati agar benar-benar efektif.
Baca Juga: Multi-Factor Authentication (MFA): Pengertian dan Cara Kerjanya dalam Mencegah Serangan Phishing
Bagaimana Kombinasi Kerja MFA dan SSO?
MFA dan SSO bukanlah dua solusi yang saling bertentangan, justru bisa saling melengkapi. SSO memberikan kemudahan login sekali untuk banyak aplikasi, sedangkan MFA menambahkan lapisan keamanan ekstra di atasnya.
Dengan kombinasi keduanya, pengguna mendapat pengalaman login yang tetap praktis, tetapi jauh lebih aman. Misalnya, autentikasi mobile push hanya butuh satu tap di ponsel. Bagi pengguna, ini hampir tidak terasa mengganggu, namunnnsangat efektif dalam mencegah upaya peretasan akun.
SSO, MFA, atau Keduanya: Mana yang Tepat untuk Anda?
Untuk meningkatkan keamanan login, MFA sebaiknya menjadi langkah awal. Solusi ini sudah terbukti menambah perlindungan signifikan tanpa terlalu membebani pengguna, apalagi jika menggunakan metode yang tahan phishing.
SSO lebih cocok diterapkan di lingkungan organisasi, khususnya yang mengakses banyak aplikasi atau data sensitif. Di skenario ini, SSO memadukan kemudahan akses dengan kontrol keamanan yang lebih baik. Sebaliknya, pada aplikasi niche atau layanan konsumen individu, SSO sering kali kurang relevan.
Dalam banyak kasus, kombinasi MFA dan SSO justru menjadi solusi paling ideal, memberikan keseimbangan antara kenyamanan bagi pengguna dan perlindungan maksimal bagi organisasi.
Nah, untuk mengimplementasikan MFA dan SSO secara efektif, dibutuhkan solusi yang mampu menjaga keamanan tanpa mengorbankan produktivitas. Untuk itu, CDT merekomendasikan solusi F5 dan Okta yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan keamanan sekaligus kenyamanan akses.
F5 dan Okta: Duo Solusi Andal untuk Akses Aman dan Praktis
F5 BIG-IP APM: Kontrol Akses yang Terpusat
Dalam mengelola akses ke aplikasi, API, dan data, F5 BIG-IP APM menawarkan kontrol yang terpusat dan fleksibel. Solusi ini memungkinkan perusahaan membuat kebijakan akses berbasis konteks seperti perangkat yang digunakan, lokasi login, hingga sensitivitas data melalui satu dashboard.
Selain itu, F5 APM menyatukan kebutuhan akses remote, VPN, dan aplikasi web dalam satu platform, sehingga lebih sederhana bagi tim IT untuk mengatur sekaligus menjaga konsistensi keamanan. tim IT, ini berarti pengaturan yang lebih sederhana, konsistensi keamanan yang lebih terjaga, dan pengalaman akses yang tetap lancar bagi pengguna.
Okta: Adaptive MFA dan SSO
Jika F5 berfokus pada manajemen akses, Okta memperkuat sisi autentikasi dan identitas pengguna. Dengan Adaptive MFA, Okta menghadirkan metode autentikasi modern seperti biometrik, push notifikasi di ponsel, hingga smart card. Semua dirancang tahan phishing namun tetap nyaman digunakan.
Di sisi lain, Okta SSO memudahkan pengguna dengan sekali login untuk berbagai aplikasi. Dari perspektif IT, solusi ini menyederhanakan pengelolaan identitas lintas sistem, baik cloud maupun on-premises, lewat satu dashboard terpusat. Hasilnya, organisasi tetap memiliki kontrol penuh atas keamanan, sementara pengguna menikmati pengalaman login yang praktis.
Perkuat Keamanan dan Efisiensi Akses Bersama CDT
Permudah akses sekaligus perkuat sistem keamanan bisnis Anda dengan solusi SSO dan MFA dari F5 dan Okta bersama Central Data Technology (CDT), bagian dari CTI Group.
Sebagai authorized advanced partner Okta dan distributor resmi F5 di Indonesia, CDT siap menjadi mitra tepercaya mulai dari konsultasi, implementasi, hingga layanan after-sales. Semua dirancang agar sistem akses di perusahaan Anda lebih efisien, aman, dan mudah dikelola.
Tertarik? Hubungi tim CDT sekarang dan temukan bagaimana solusi SSO dan MFA dapat meningkatkan kenyamanan sekaligus keamanan akses di lingkungan bisnis Anda.
Penulis: Wilsa Azmalia Putri – Content Writer CTI Group