
Di era new normal sekarang ini, bisnis semakin ketat dalam memperhitungkan setiap pengeluaran operasionalnya, terlebih dari sisi infrastruktur IT, khususnya dalam biaya public cloud yang tidaklah kecil. Seiring bisnis Anda berkembang dengan aplikasi-aplikasi native dan memigrasikan workload tambahan ke cloud, jumlah tagihan cloud Anda pasti akan meningkat tajam.
Untuk meminimalisir kejadian ini, Anda perlu melakukan penghematan biaya cloud, salah satunya adalah melakukan optimisasi cloud dengan mengeliminasi zombie assets.
Apa Itu Zombie Assets?
Zombie assets merupakan komponen yang simpang siur di ekosistem cloud. Bahayanya, mereka tidak digunakan untuk keperluan apapun. Zombie assets berkeliaran di instance cloud Anda dan menghancurkan semua yang mereka sentuh. Jika Anda tidak mengeliminasinya, mereka akan membuat tagihan cloud Anda semakin membengkak.
Ada banyak bentuk zombie assets yang ditemukan, contohnya, mereka bisa hadir di instance Amazon Elastic Cloud Compute (EC2) saat digunakan untuk kepentingan tertentu tetapi tak lagi dipakai dan dinonaktifkan setelahnya.
Zombie assets instance Amazon EC2 pun bisa muncul ketika instance gagal beroperasi saat proses launching atau karena adanya script error yang tidak mampu melakukan deprovision di instance.
Zombie assets juga bisa hadir dalam bentuk Elastic Load Balancers (ELB) bersifat idle, yang tidak digunakan secara efektif, atau juga muncul dalam bentuk instance Relational Database Service (RDS). Apapun penyebabnya, AWS akan menetapkan biaya mereka selagi zombie assets masih berjalan.
Untuk bisa menghemat pengeluaran biaya public cloud, Anda harus segera mengetahui jenis-jenis zombie assets yang berpotensi merugikan. Berikut pemaparan jenis-jenis umum bentuk zombie assets di AWS Cloud.
4 Jenis Umum Zombie Assets di AWS Cloud dan Cara Mencegahnya
- EBS Volumes yang Tak Di-Attach
Anda harus bisa mencari dan mengeliminasi zombie assets yang hadir dalam bentuk Elastic Block Storage (EBS) Volumes yang tidak di-attach. Saat Anda melakukan provisioning instance EC2, Anda pasti akan sering meng-attach-nya ke EBS Volumes untuk penyimpanan data.
Dalam proses setup EBS, Anda memiliki opsi untuk menghapus EBS, yang mana tidak di-set secara default. Ketika Anda melakukan terminasi instance EC2, EBS Volume hanya akan terhapus jika Anda memilih check box dalam proses setup.
Jika tidak memilih check box tersebut (meskipun nantinya instance ECS akan diterminasikan), EBS storage volume akan tetap ada dan terus akan menambah biaya tagihan.
- Snapshots S3 yang Obsolete
Zombie assets dalam bentuk Snapshots yang obsolete atau usang juga harus dieliminasi. Perlu diketahui, Snapshots menjadi cara terbaik untuk mendapatkan salinan point-in-time data Anda, dan terbilang efisien karena mereka hanya melakukan back up data tambahan yang diubah dari volume asli, sehingga cuma memanfaatkan sedikit ruang ketimbang salinan cadangan yang direplikasi secara utuh.
Pada kebanyakan kasus, ketika bisnis memiliki EBS Storage, mereka akan menyimpan Snapshots di Amazon Simple Storage Service (S3) storage bucket dan mereka sering menggunakan banyak Snapshots untuk meng-capture perubahan tambahan pada EBS Volume. Dan di beberapa kasus, client architect akan menyimpan ribuan Snapshots untuk beberapa aplikasi, serta memberikan system administrators fleksibilitas maksimum dalam mengambil recovery point sehingga memiliki sedikit waktu untuk memulihkan data aplikasi.
Isu justru datang saat mempertimbangkan berapa banyak Snapshots yang sebetulnya dibutuhkan, yang mana pada umumnya Snapshots terbaru adalah Snapshots yang diperlukan untuk memulihkan data jika sesuatu yang janggal berlangsung di dalam aplikasi. Dengan demikian, menghapus Snapshots lama atau yang bisa dikatakan obsolete, akan membantu bisnis memangkas lebih banyak biaya tagihan.
- Elastic IP Address yang Tak Di-Attach
Elastic IP Address yang tidak di-attach juga menjadi salah satu bentuk zombie assets, ketika Anda melakukan set up instance EC 2, dia akan mampu untuk memberikan akses ke lingkup publik IPv4 ‘Elastic IP Address’ sehingga pengguna bisa mengakses aplikasi Anda dari internet.
Sebagai pelanggan AWS, umumnya Anda diperkenankan menggunakan 5 Elastic IP Address per akun. Namun, akan tersedia lebih banyak lagi secara gratis jika mereka terhubung ke layanan AWS yang tengah berjalan. Jika Anda melakukan terminasi instance, jangan lakukan terminasi Elastic IP Adress, karena biaya tagihan pasti akan langsung melonjak.
- ELB yang Tak Digunakan
Anda harus bisa mengkonfigurasikan Elastic Load Balancers (ELB) untuk membantu distribusi traffic aplikasi ke berbagai target seperti sejumlah instance EC2. Perlu diketahui, ELB manapun yang terkonfigurasi di ekosistem AWS Anda secara aktif akan menambah jumlah tagihan Anda, entah itu aktif atau tidak. Karenanya, segera hapus ELB yang tidak digunakan untuk membantu bisnis Anda mengurangi biaya tagihan.
Terlepas dari jenis-jenis umum zombie assets yang sering ditemukan, penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa langkah pencegahan zombie assets tidak dapat dilakukan sekali saja, melainkan harus dilakukan secara berkala, mengingat karakteristik cloud yang dinamis dan terus berubah, optimisasi biaya pasti akan terus berjalan.
Dengan melakukan sejumlah langkah di atas, setidaknya Anda bisa meminimalisir kemungkinan munculnya kembali zombie assets sehingga tagihan public cloud tetap terkontrol. Sebagai mitra resmi dari AWS, Central Data Technology (CDT) siap membantu Anda mengidentifikasi zombie assets yang merugikan demi mengendalikan biaya public cloud.
Baca juga: Solusi Amazon Web Services Bantu Perusahaan Pengolahan Karet Terbesar di Indonesia Terapkan Disaster Recovery dengan Efektif
Tentang Central Data Technology
Central Data Technology merupakan salah satu Value Added Distributor terbesar di Indonesia. Central Data Technology sebagai Perusahaan teknologi informasi yang mendistribusikan berbagai brand terkemuka di dunia Teknologi Informasi antara lain Oracle, Hitachi Data System, Commvault, FUJITSU, F5 Networks, DBvisit, dan masih banyak lainnya. Central Data Technology telah menjadi penyedia berbagai solusi untuk Security, Server Storage, Database, Backup, WLAN, IoT, dan Cloud yang terdepan.
Info lebih lanjut hubungi : marketing@centraldatatech.com