Multi-Factor Authentication (MFA) kini menjadi aspek pertahanan penting yang wajib diimplementasikan di tengah lonjakan serangan siber global yang semakin canggih. Data terbaru yang dirilis Microsoft menunjukkan, lebih dari 99,9 persen akun yang kena kompromi tidak menggunakan MFA.
Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya penerapan lini keamanan MFA. Pasar MFA pun terus berkembang pesat-dengan nilai global mencapai US$16,2 miliar pada 2024 dan diprediksi mencapai US$49,7 miliar pada 2032. Data ini mencerminkan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya otentikasi berlapis untuk melindungi akun Anda.
Apa itu Multi-Factor Authentication?
Multi-Factor Authentication (MFA) adalah metode otentikasi yang mewajibkan pengguna untuk memberikan dua atau lebih bukti identitas sebelum mendapatkan akses, termasuk info yang diketahui (password), faktor yang dimiliki (misalnya smartphone atau token), dan faktor biometrik (sidik jari atau pengenal wajah). MFA terbukti dapat meningkatkan keamanan secara signifikan berkat penambahan perlindungan ekstra di luar password, sehingga serangan seperti password spray, phishing, dan credential stuffing dapat dihalau.
Dengan MFA, bahkan jika password bocor, sistem dapat dipastikan tetap aman karena penyerang tidak bisa melewati lapisan verifikasi tambahan. Itulah sebabnya banyak penyedia merekomendasikan implementasi MFA sebagai standar minimal untuk akses aman ke aplikasi dan data sensitif.
Mengapa Multi-Factor Authentication Diperlukan?
Di era digital yang semakin kompleks, penggunaan password saja tidak lagi cukup untuk melindungi akun dan sistem bisnis dari ancaman siber. Serangan phishing, credential stuffing, dan peretasan berbasis password menjadi semakin umum dan canggih. Di sinilah Multi-Factor Authentication (MFA) berperan penting sebagai lapisan perlindungan tambahan yang efektif.
MFA bekerja dengan mengharuskan pengguna untuk memberikan lebih dari satu bentuk verifikasi saat login, sehingga meskipun kata sandi bocor, pelaku kejahatan tetap tidak bisa mengakses sistem tanpa faktor otentikasi lainnya. Penerapan MFA secara luas terbukti mengurangi risiko akses tidak sah dan memperkuat keamanan data, sistem, serta infrastruktur digital perusahaan secara keseluruhan.
Jenis dan Manfaat Multi-Factor Authentication
Ada beberapa jenis dan manfaat MFA dalam implementasinya untuk organisasi.
Jenis-jenis MFA
Setidaknya ada empat jenis MFA yang umum digunakan oleh organisasi.
- Someting You Know: sesuatu yang hanya diketahui pengguna seperti password, PIN, atau jawaban atas pertanyaan keamanan.
- Something You Have: faktor kepemilikan yang biasanya berupa perangkat yang dimiliki pengguna, seperti smartphone, security key, atau aplikasi autentikasi yang menghasilkan kode OTP.
- Something You Are: faktor biometrik yang mengandalkan karakteristik unik pengguna seperti sidik jari, pemindaian wajah, atau pengenalan suara untuk proses otentikasi.
- Somewhere You Are/Time-Based: verifikasi berdasarkan faktor lokasi geografis atau waktu akses yang memungkinkan sistem menolak login jika percobaan masuk dilakukan dari lokasi atau waktu yang tidak biasa.
Manfaat MFA untuk Bisnis
Berikut sejumlah manfaat utama implementasi MFA untuk bisnis:
- Meningkatkan keamanan data perusahaan dan aset digital bisnis dari serangan siber dengan mengurangi kemungkinan akses tidak sah, meskipun kredensial pengguna telah bocor.
- Mendukung kepatuhan regulasi seperti ISO 27001, GDPR, dan UU PDP yang mewajibkan penerapan autentikasi berlapis sebagai bagian dari kontrol akses yang aman.
- Melindungi akses jarak jauh dan cloud dengan memastikan bahwa hanya pengguna sah yang dapat masuk ke sistem ketika diakses dari mana saja.
- Meningkatkan kepercayaan pengguna dan mitra bisnis, yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keamanan data.
Baca Juga: Terkuak! Bagaimana Cyber Threat Intelligence Jadi Senjata Rahasia Pertahanan Digital Bisnis
Tantangan Penerapan Multi-Factor Authentication
Meskipun Multi-Factor Authentication (MFA) terbukti efektif dalam meningkatkan keamanan akun digital, implementasinya tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan utamanya adalah resistensi pengguna, terutama jika metode otentikasi tambahan dianggap menyulitkan atau memperlambat akses. Hal ini dapat menurunkan produktivitas dan memicu frustrasi jika tidak diimbangi dengan edukasi yang memadai.
Selain itu, perusahaan juga menghadapi tantangan dalam integrasi sistem MFA dengan infrastruktur TI yang sudah ada, terutama pada aplikasi atau sistem lama (legacy). Tidak semua sistem mendukung MFA secara default, sehingga diperlukan penyesuaian teknis dan biaya tambahan.
Masalah keamanan juga dapat muncul jika perangkat autentikasi—seperti smartphone untuk menerima OTP atau aplikasi autentikator—hilang atau disusupi, yang justru membuka celah baru bila tidak ada mekanisme pemulihan yang efektif.
Contoh Penerapan Multi-Factor Authentication
Dengan Penerapan MFA sudah banyak digunakan di berbagai sektor. Di layanan keuangan seperti perbankan digital, nasabah diminta memasukkan PIN serta kode OTP yang dikirim melalui SMS atau aplikasi autentikator untuk setiap transaksi. Ini melindungi akun nasabah dari penyalahgunaan meskipun kredensial utama diketahui oleh pihak ketiga.
Di lingkungan kerja, perusahaan teknologi dan cloud mengharuskan penggunaan MFA bagi administrator yang mengakses konsol manajemen. Pengguna harus login menggunakan username dan password, lalu memasukkan kode dari perangkat autentikator (seperti Google Authenticator atau perangkat keamanan berbasis hardware) untuk mengakses dashboard. Kombinasi ini membantu mencegah akses ilegal ke sistem kritis.
Tips Penerapan Multi-Factor Authentication
Agar implementasi MFA berjalan optimal, ada empat tips utama yang perlu dihatikan.
- Pilih metode MFA yang mudah digunakan namun tetap aman, seperti aplikasi autentikator berbasis perangkat mobile, karena lebih tahan terhadap serangan dibandingkan OTP via SMS.
- Pastikan tersedia opsi pemulihan akun yang aman—seperti backup codes atau otorisasi via email—untuk mengantisipasi jika pengguna kehilangan perangkat autentikasinya.
- Edukasi pengguna secara menyeluruh tentang pentingnya MFA dan cara menggunakannya. Pelatihan ini sangat penting untuk membangun kesadaran keamanan siber di lingkungan organisasi.
- Gunakan platform atau solusi keamanan yang mendukung integrasi MFA secara fleksibel, agar bisa diterapkan di berbagai aplikasi dan sistem tanpa hambatan teknis yang signifikan.
Solusi Multi-Factor Authentication dari Okta
Okta Adaptive Multi-Factor Authentication (MFA) adalah solusi keamanan identitas yang dirancang untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap akses akun dan data penting dengan lapisan verifikasi tambahan. Solusi ini memungkinkan organisasi untuk menerapkan kebijakan autentikasi yang fleksibel dan cerdas dengan mempertimbangkan berbagai konteks seperti lokasi pengguna, perangkat yang digunakan, dan tingkat risiko dari aktivitas login.
Dengan dukungan berbagai metode autentikasi seperti SMS, email, push notification melalui Okta Verify, biometrik, serta integrasi dengan aplikasi pihak ketiga seperti Google Authenticator dan FIDO2, Okta memberikan pengalaman login yang aman tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna. Platform ini juga terintegrasi ke berbagai sistem dan aplikasi untuk organisasi yang mengadopsi arsitektur hybrid atau cloud-first.
Okta MFA dirancang untuk mudah diimplementasikan, dikelola, dan diskalakan, sehingga cocok untuk organisasi dari berbagai ukuran. Dengan dashboard pusat untuk memantau dan mengelola autentikasi pengguna, tim IT dapat meningkatkan keamanan tanpa menambah beban administratif secara signifikan.
Kenapa Pilih Okta Adaptive MFA?
Ada beberapa alasan kuat mengapa Okta menjadi pilihan utama dalam penerapan solusi MFA modern. Pertama, kemampuan adaptif Okta memungkinkan sistem secara otomatis menilai risiko berdasarkan perilaku pengguna, perangkat, dan lokasi login, kemudian menyesuaikan kebutuhan autentikasi secara dinamis. Ini membantu mengurangi friksi bagi pengguna yang sah sekaligus menghalangi potensi penyusup.
Kedua, Okta MFA sangat fleksibel dan mendukung integrasi ke berbagai aplikasi SaaS, on-premises, dan sistem legacy tanpa perlu penyesuaian kompleks. Hal ini memberikan kemudahan adopsi dan konsistensi dalam kebijakan keamanan di seluruh infrastruktur IT organisasi.
Okta dirancang dengan pendekatan Zero Trust, memastikan bahwa tidak ada identitas atau perangkat yang dipercaya secara default. Dengan sistem pelaporan dan analitik real-time, bisnis dapat memantau aktivitas autentikasi, mendeteksi anomali, dan merespons ancaman dengan cepat.
Dapatkan Solusi Okta Adaptive MFA Hanya di CDT
Central Data Technology (CDT) sebagai bagian dari CTI Group, menghadirkan Okta sebagai solusi Multi-Factor Authentication yang dapat membantu perusahaan menerapkan strategi keamanan siber modern yang proaktif dan scalable. Didukung tim ahli IT berpengalaman dan bersertifikat, CDT memastikan setiap solusi diimplementasikan sesuai standar global dan best practice industri tanpa trial and error.
Saatnya mengoptimalkan aspek keamanan login dengan mengimplementasikan MFA pada perusahaan Anda sekarang! Segera hubungi tim CDT dengan mengklik link ini untuk memulai tahap konsultasi agar tim kami dapat membantu Anda mengimplementasikan Multi-Factor Authentication secara tepat.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group